Anda sudah berinvestasi besar: mengeluarkan budget, waktu, dan harapan untuk membangun sebuah website bisnis yang keren. Anda membayangkan pelanggan baru akan berdatangan, formulir kontak terisi setiap hari, dan telepon tak henti berdering. Tapi setelah beberapa bulan, kenyataannya sunyi senyap.
Jika ini yang Anda alami, Anda tidak sendirian.
Memiliki website yang sepi pengunjung itu ibarat membangun toko yang megah dan mewah, tapi lokasinya ada di gang buntu yang tidak diketahui siapa pun. Secantik apapun toko Anda, jika tidak ada yang bisa menemukannya, maka tidak akan ada penjualan.
Masalahnya seringkali bukan pada bisnis Anda, tapi pada "penyakit" tersembunyi yang membuat website Anda tidak bekerja sebagaimana mestinya. Berdasarkan pengalaman kami di JWC, berikut adalah 5 penyebab utama mengapa sebuah website gagal mendatangkan pengunjung.
1. Desain & Pengalaman Pengguna (UX) yang Buruk
Tampilan website adalah kesan pertama. Jika calon pelanggan masuk dan langsung 'pusing' karena menunya sulit ditemukan, tulisannya terlalu kecil, atau tampilannya berantakan saat dibuka di HP (tidak mobile-friendly), mereka akan pergi dalam kurang dari 5 detik. Pengalaman pengguna yang buruk adalah pengusir pelanggan nomor satu.
2. 'Tak Kasat Mata' di Mata Google (Masalah SEO Teknis)
Ini adalah masalah yang paling sering tidak disadari. Website Anda mungkin terlihat normal bagi manusia, tapi bagi mesin pencari seperti Google, website Anda mungkin 'tak kasat mata'. Kesalahan teknis dalam struktur website, tidak adanya sitemap, atau masalah teknis lainnya bisa membuat Google kesulitan bahkan untuk sekadar tahu kalau website Anda itu ada.
3. Konten yang 'Tidak Nyambung' dengan Kata Kunci Pencarian
Anda mungkin punya banyak tulisan di website, tapi apakah tulisan itu menjawab apa yang dicari oleh calon pelanggan Anda di Google? Jika Anda menjual "paket tour di Ubud" tapi konten website Anda tidak pernah membahas soal "wisata Ubud terbaik" atau "rekomendasi liburan di Ubud", maka Anda tidak akan pernah ditemukan. Konten yang tidak dioptimalkan dengan kata kunci (keyword) yang tepat membuat website Anda kehilangan relevansi.
4. Kecepatan Loading Super Lambat
Setiap detik sangat berharga. Studi menunjukkan bahwa jika sebuah website membutuhkan waktu lebih dari 3-4 detik untuk terbuka, mayoritas pengunjung akan langsung menekan tombol 'kembali'. Penyebabnya bisa bermacam-macam, mulai dari gambar yang terlalu besar, kode yang tidak efisien, hingga hosting yang lambat. Kecepatan adalah kunci.
5. Website Dibiarkan Begitu Saja Setelah Jadi
Ini adalah kesalahan paling fatal. Banyak yang berpikir pekerjaan selesai setelah website diluncurkan. Padahal, itu baru permulaan. Website tanpa promosi (misalnya di-share di sosial media) dan tanpa perawatan rutin (maintenance) ibarat mobil baru yang tidak pernah diservis atau diisi bensin. Lambat laun ia akan usang, rentan error, dan performanya menurun.
Jangan Khawatir, Setiap Penyakit Ada Obatnya
Melihat daftar di atas mungkin membuat Anda pusing, tapi tenang saja. Di JWC, kami tidak hanya membangun website, kami membangun solusi digital yang sehat dan berkelanjutan. Tim kami akan bertindak sebagai "dokter" untuk website Anda, melakukan general check-up menyeluruh untuk menemukan sumber masalahnya, entah itu dari sisi teknis, konten, maupun promosinya.
Cari Tahu 'Penyakit' Website Anda Sekarang!
Berhentilah menebak-nebak mengapa website Anda sepi. Dapatkan diagnosis pasti dari ahlinya. Tim JWC menawarkan sesi Analisis & Konsultasi Website GRATIS