Menentukan nama perusahaan mungkin menjadi hal-hal yang susah-susah gampang. Karena di Indonesia sendiri ada peraturan yang menurut saya sedikit berbelit untuk menentukan Nama Perusahaan (PT, Perseroan Terbatas). Namun dengan berkembangnya dunia Digital dan jangakuan Branding yang sangat Luas, penentuan nama yang menjadi Brand atau produk perusahaan harus benar-benar diperhatikan. (Ingat mungkin saja nama ini bukan menjadi Nama PT anda, tapi ini adalah yang penting karena biasanya Nama PT hanya akan berusan dengan Legal perusahaan, sementara nama yang akan kita bahas kali ini adalah nama yang akan berhadapan dengan Customer anda.)
Nama perusahaan anda merupakan faktor penting jika anda ingin menarik customer dan menciptakan kesan yang bagus. Nama tersebut juga dapat membantu untuk menentukan branding dan strategi konten marketing anda nantinya
Jadi bagaimana anda bisa memilih Nama terbaik untuk bisnis anda?Berikut kami berikan tips-tips nya
Do/Lakukan
-
Pilihlah nama yang simple dan pendek
Nama yang panjang sangat susah untuk diingat dan digunakan
Contoh: Quantum Computer Service mungkin sedikit susah untuk diucapkan/diingat. Maka pemiliknya memilih untuk mengubahnya menjadi American Online dan akhirnya berakhir di AOL.
-
Temukan cerita dibalik nama anda.
Sebuah cerita akan memberi karakter pada brand anda untuk bisa mencolok diantara yang lain.
Contoh: ‘Virgin’ contohnya, dipilih karena Richard Branson dan timnya mengaku kalau mereka semua masih ‘perawan’ dalam Dunia Bisnis.
-
Cobalah untuk meneriakan nama bisnis anda!
Jika ternyata sulit dan terlalu panjang untuk diteriakan, lambat laun hal ini juga akan menjadi kendala bagi anda.
Contoh: ‘Tokyo Tsushin Kogyo’ mungkin akan membuat lidah anda kepleset saat mengucapkannya, maka mereka merubah namanya menjadi SONY kemudian.
-
Perhatikan juga arti nama anda dalam Bahasa Lain.
Jika produk yang anda rencanakan untuk pasar international, atau pasar yang lebih luas dan berpotensi menembus daerah yang multibahasa. Maka produk anda juga berpotensi untuk jadi bahan tertawaan jika mempunyai Double Meaning.
Contoh: Mungkin kita tahu juga UBER, dalam bahasa jawa berarti mengejar dan sudah banyak jokes tentang ini. Asalkan tidak sampai seperti ‘Gift’ contohnya yang dalam bahasa jerman berarti ‘Racun’.
-
Lakukan juga tes ke orang lain.
Sangat penting untuk mengtahui bahwa ide nama yang anda buat juga terdengar bagus oleh para calon customer.
Contoh: Amazon dulunya bernama ‘Cadabra’ tetapi langsung diganti menjadi Amazon setelah seorang pengacara salah dengar namanya menjadi ‘Cadaver’ yang berarti mayat.
-
Lihat bagaimana Perusahaan anda jika disandingkan dengan Nama Perusahaan Lain di Industri yang sama.
Jika terlalu mirip, maka anda tidak akan mencolok, terlalu beda, orang juga mungkin bisa tidak paham dengan apa yang anda lakukan/tawarkan.
Contoh: ‘Jerry’s Guide to the World Wide Web’ memang akan memenuhi header beranda nama sebuah portal web. Maka pemiliknya dengan bijak mengganti namanya menjadi Yahoo!
Don’ts/Hindari
-
Menyertakan nama tempat, kecuali jika bisnis anda memang akan selalu di lokasi yang sama.
Jika anda berencana mengembangkan bisnis anda lebih luas lagi, maka nama dengan lokasi bisa saja membingungkan para customer.
Contoh: Servis AC Surabaya misalnya, mungkin akan sedikit susah untuk menjangakau daerah lain tanpa mengganti atau memodifikasi namanya
-
Memilih nama dengan kesan pertama yang buruk.
Nama anda mungkin menjadi hal pertama yang dilihat oleh calon pembeli. Pastikan Nama yang anda pilih dapat menyalurkan value yang anda tawarkan dan tidak hanya tujuan anda.
Contoh: Semuanya tergantung prespektif. Pernahkah anda mendengar brand Berak? Bergerak di Bidang Clothing, untuk sebagian anak muda brand seperti ini malah jadi edgy dan anti mainstream, jika anda tidak keberatan dan mempunyai pemikiran yang sama seperti mereka mungkin anda bisa mencontohnya, tapi jika target anda adalah kalangan luas, maka hindari penggunaan nama dengan kesan yang seperti ini.
-
Terobsesi dengan SEO Keywords
Mungkin saat ini masih bisa efektif, tapi ingat Google selalu berbenah dengan algoritmanya.
Contoh: Grosir Baju Anak, mungkin akan bagus buat google, namun untuk long term dan branding untuk usaha anda mungkin kurang bagus.
-
Menggunakan Nama anda sendiri sebagai bagian dari nama bisnis jika bisnisnya tergolong beresiko.
Nama anda akan selalu anda bawa seumur hidup, anda pasti tidak mau jika nama anda diasosiasikan dengan kegagalan bukan?
Contoh: Beberapa multi konglomerat mungkin sudah melakukan hal ini, contohnya orang bernama Sir Clive Sinclair yang namanya sudah terkenal di dunia komputer, namun ada satu proyeknya yang gagal tentang mobil listrik yang dinamai ‘Sinclair C5’.
-
Memilih nama yang abstract
Biasanya nama seperti itu fokus pada perasaan daripada hal spesifik tentang bisnis anda.
Contoh: Google sebenarnya mengambil namanya dari istilah matematika yaitu ‘googol’ yang berarti 10 pangkat 100
-
Memilih nama yang tidak anda sukai
Meskipun semua hal terasa sudah benar, anda tetap harus mempercayai perasaan anda – anda akan bekerja dengan nama ini untuk waktu yang lama.
Contoh: Hertz Rent-A-Car sebelumnya mempunyai nama ‘DriveUrSelf’ tapi pada akhirnya mereka mengganti namanya, mungkin juga karena susah untuk mengeja namanya.
Apa nama bisnis anda TERSEDIA?
Setelah menemukan nama yang sekiranya Cocok, pastikan juga nama tersebut tersedia.
-
Pastikan tidak ada orang lain yang mempunyainya.
Mungkin bisa mengakses merk terdaftar pada Badan-badan terkait yang mengurus hak Patent, baik secara nasional maupun International.
-
Pastikan juga URL untuk nama yang anda pilih tersedia.
Gunakan penyedia domain, atau WHOIS database untuk mengecek ketersediaan URL nya.
-
Pastikan Social Media juga masih menyediakan nama yang anda pilih.
Gunakan Username Search tool seperti namechk.com
Memilih Nama Bisnis Anda bisa menjadi hal yang menyenangkan, dengan mengikuti beberapa aturan sederhana, anda bisa menentukan opsi terbaik untuk bisnis Anda